Pentingnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Metropolitan
Kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia terus mengalami perkembangan pesat dari segi infrastruktur, ekonomi, dan jumlah penduduk. Di tengah laju urbanisasi yang tinggi, kebutuhan akan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi sangat krusial. RTH bukan hanya berfungsi sebagai paru-paru kota, melainkan juga sebagai ruang interaksi sosial, tempat rekreasi, serta penunjang kesehatan fisik dan mental masyarakat.
Seiring meningkatnya kepadatan penduduk dan pembangunan gedung-gedung tinggi, keberadaan ruang terbuka hijau sering kali terpinggirkan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai serius menata ulang kota dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah dibukanya taman kota selama 24 jam.

Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam Menambah RTH
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan komitmennya dalam menambah jumlah dan kualitas ruang terbuka hijau di wilayahnya. Berdasarkan data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, target pembangunan RTH mencakup berbagai tipe seperti taman kota, jalur hijau, hutan kota, dan taman Maju Bersama yang tersebar di lima wilayah kota administrasi serta Kepulauan Seribu.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya merealisasikan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang menyebutkan bahwa minimal 30% wilayah kota harus dialokasikan untuk ruang terbuka hijau, baik publik maupun privat. Saat ini, Jakarta baru mencapai sekitar 10% RTH publik dari total luas wilayah, dan inisiatif seperti taman 24 jam menjadi langkah konkret yang dinilai progresif.
Taman Kota yang Dibuka 24 Jam: Inovasi untuk Warga
Ruang Publik Tanpa Batas Waktu
Salah satu inovasi terbaru dari Pemprov DKI Jakarta adalah membuka beberapa taman kota untuk akses 24 jam. Langkah ini bertujuan memberi kebebasan kepada warga untuk menikmati alam kapan saja, khususnya bagi mereka yang bekerja hingga larut malam atau memiliki aktivitas di luar jam kerja biasa.
Taman-taman ini dilengkapi dengan penerangan yang memadai, petugas keamanan, serta fasilitas umum seperti toilet, bangku taman, dan jalur jogging. Dengan keberadaan taman yang buka sepanjang hari dan malam, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, piknik malam, diskusi komunitas, atau sekadar melepas penat setelah beraktivitas.
Contoh Taman yang Sudah Dibuka 24 Jam
Salah satu contoh taman yang kini bisa diakses 24 jam adalah Taman Lapangan Banteng yang berada di Jakarta Pusat. Taman ini telah mengalami revitalisasi besar-besaran dan kini menjadi ikon baru ruang terbuka hijau di Jakarta. Di malam hari, taman ini tampak hidup dengan pencahayaan artistik yang mempercantik area air mancur dan monumen bersejarah di dalamnya.
Selain Lapangan Banteng, beberapa taman lain seperti Taman Tebet Eco Park dan Taman Suropati juga mulai menerapkan sistem operasional yang lebih fleksibel dengan pengawasan dan penjagaan yang ditingkatkan.

Manfaat Sosial dan Lingkungan dari Taman 24 Jam
Menyediakan Alternatif Rekreasi yang Terjangkau
Taman kota yang terbuka selama 24 jam memberikan pilihan rekreasi yang murah meriah bagi masyarakat. Ini sangat membantu warga dari berbagai lapisan ekonomi untuk tetap dapat menikmati waktu berkualitas bersama keluarga dan teman tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Di tengah mahalnya biaya hiburan di kota besar, taman-taman ini menjadi oase keseimbangan hidup urban.
Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Banyak penelitian menunjukkan bahwa keberadaan ruang hijau berkaitan erat dengan penurunan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Warga kota yang sibuk dan padat aktivitas kini punya tempat untuk menenangkan diri, berjalan-jalan, atau bermeditasi kapan pun mereka butuh. Ini sangat penting, terutama di era pasca-pandemi di mana isu kesehatan mental menjadi perhatian utama.
Menurunkan Polusi Udara dan Suhu Kota
Fungsi ekologis dari ruang terbuka hijau tak kalah penting. Pohon-pohon dan vegetasi di taman membantu menyerap polutan udara, memproduksi oksigen, serta menurunkan suhu lingkungan sekitar. Jakarta yang dikenal dengan suhu tinggi dan kualitas udara buruk sangat diuntungkan dengan semakin banyaknya ruang hijau yang dibuka untuk publik.
Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Taman 24 Jam
Masalah Keamanan dan Vandalisme
Taman yang dibuka sepanjang waktu tentu menghadapi tantangan, salah satunya adalah risiko keamanan di malam hari. Untuk mengatasi ini, pemerintah melibatkan Satpol PP, petugas keamanan lingkungan, serta CCTV untuk mengawasi aktivitas di dalam taman. Partisipasi masyarakat sekitar juga sangat penting dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.
Kebersihan dan Perawatan Fasilitas
Taman yang aktif selama 24 jam memerlukan sistem perawatan yang intensif. Pemerintah harus menyediakan tenaga kebersihan yang bekerja dalam sistem shift, serta anggaran rutin untuk perawatan tanaman, fasilitas bermain, dan pencahayaan. Edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga kebersihan juga menjadi strategi pendukung yang harus terus dilakukan.
Potensi Gangguan Ketertiban Umum
Taman publik rentan digunakan untuk aktivitas yang tidak sesuai, seperti pergaulan bebas atau kegiatan ilegal. Untuk itu, pengawasan berkelanjutan serta penerapan aturan yang jelas harus dijalankan dengan tegas namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif.

Peran Masyarakat dalam Menjaga RTH
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga dan mengembangkan ruang terbuka hijau. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, mulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, hingga bergotong royong dalam kegiatan kebersihan dan perawatan taman.
Banyak komunitas warga kini turut ambil bagian dalam program “adopsi taman”, di mana kelompok masyarakat mengelola taman tertentu secara mandiri dengan dukungan pemerintah. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara warga dan pemerintah bisa menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.
Menuju Jakarta yang Lebih Hijau dan Ramah Lingkungan
Upaya membuka taman kota selama 24 jam bukan hanya soal memperpanjang jam operasional, tetapi juga simbol komitmen pemerintah untuk menjadikan Jakarta lebih manusiawi, inklusif, dan berkelanjutan. Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur, keberadaan taman yang selalu terbuka menjadi tempat rehat, refleksi, dan rekreasi bagi warganya.
Jika program ini berhasil dijalankan dengan konsisten dan ditingkatkan di lebih banyak lokasi, Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota besar lain di Indonesia dalam mengintegrasikan pembangunan dengan kelestarian lingkungan.
Kesimpulan
Jakarta tengah menunjukkan perubahan positif dengan menyediakan lebih banyak ruang terbuka hijau bagi masyarakat. Salah satu terobosan terbarunya adalah membuka beberapa taman kota selama 24 jam, memberikan ruang yang lebih luas bagi warga untuk beraktivitas, bersosialisasi, dan menjaga kesehatan di tengah kepadatan kota.
Namun, keberhasilan inisiatif ini bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Dengan pengelolaan yang baik dan kesadaran bersama, ruang terbuka hijau dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Jakarta yang lebih hijau, sehat, dan layak huni untuk semua.